Asap itu lebih melegakan hati
Asap itu lebih dari kata
Asap itu diamnya kekecewaan
Asap itu hembusan kecil tengah badai
Asap itu panjang nya kalimat tanpa prasangka
Asap itu tanpa pemotongan
Asap itu lebih dari mata, hati dan lidah
Semuanya akan ku tuangkan
Hembusan yang terlihat hanya oleh aku
Absurd? Iya, aku Terima bentuknya
Begitu juga dia menerima ku
Dia bisa membuatku istirahat
Sangat tenang sesaat
Bukankah mulut2 kecil kita juga harusnya begitu?
Sepasang kuping terpasang
Apa yang kau dengar?
Aku akan mendengarkan semua gelisahmu
Mulutku akan mengatakan kepalaku
Badan yang lelah memberitahuku
Agar terlelap dalam dalamnya gelap
Namun kepalaku tidak mendengarkan ku
Pagi ini asap lah yang hadir
Disaat sepasang kuping lelah mendengarkan
Berprasangka dalam kepalanya
Menyamakan aku dan mereka
Melihatku dengan prasangka nya
Merasakanku dengan perasaan dengannya
Asap ku tidak seperti itu
Asap ku lebih pekat dari pikiranku
Aku saat ini terbang dengan asap
Sebesar apapun itu asap lah pendengar ku
Bukan hal mustahil
Aku pun sendiri bersama benda mati lainnya
Sisanya kuserahkan pada diriku yg setelahnya
Asap kini mengubahmu
Walau asap, ku tahu dapat membunuhku
Akhirnya ku tahu bahwa aku berjodoh dengan asap
Komentar
Posting Komentar